Kumpulan catatan harian

Minggu, 04 Oktober 2009

Anak Lebih Sehat Jika Ibunya Tidak Bekerja

LONDON - Seorang anak yang memiliki ibu yang bekerja umumnya tidak lebih sehat dibanding anak-anak dengan ibu rumah tangga yang tidak bekerja.

Di Inggris, saat ini hampir dua dari tiga anak usia balita memiliki ibu yang bekerja dan jumlah ini kemungkinan besar akan terus meningkat. Namun yang mengkhawatirkan, hasil riset terbaru menyebutkan kondisi seperti ini bisa berpengaruh terhadap kesehatan si anak.

Telegraph, Selasa (29/9/2009) melansir, anak-anak dengan ibu yang bekerja akan kurang diberikan perhatian dan cenderung lebih sering menghabiskan waktu di sekolah atau tempat les, menonton televisi lebih dari dua jam sehari, dan tidak terkontrol dalam hal asupan makanan.

Mereka pun lebih sedikit mengkonsumsi buah dan sayuran sebagai salah satu sumber vitamin yang menyehatkan tubuh.

Survei yang dilakukan Institute of Child Health, London, terhadap sekira 12.000 balita di Inggris menemukan bahwa anak-anak dengan ibu yang bekerja penuh lebih sedikit makan buah dan sayuran. Namun kondisi ini tidak terjadi pada anak-anak yang ibunya bekerja paruh waktu.

"Hasil riset yang kami kemukakan bukan untuk menyarankan para ibu agar tidak bekerja," kata dokter anak, Profesor Catherine Law.

"Temuan ini lebih menekankan pentingnya kebutuhan akan kebijakan dan program untuk mendukung para orangtua dalam menciptakan lingkungan yang sehat bagi putra putri mereka," tambahnya.

Hasil survei menunjukkan, sekira 60 persen wanita yang memiliki anak usia balita di Inggris dan AS adalah seorang ibu yang bekerja.

"Ketidakluwesan jam kerja sangat mungkin membatasi kapasitas para orangtua dalam mendampingi putra putri mereka dalam aktivitas fisik dan menyediakan makanan sehat," terang Law.

Dari studi ini juga diketahui bahwa anak-anak yang berasal dari keluarga menengah ke bawah mengalami masalah yang sama.

source : okezone.com





Share:

Minggu, 06 September 2009

Mencium Bau Rumput Bisa Hilangkan Stres

BRISBANE - Rumput segar yang baru dipotong melepaskan senyawa kimia yang bila terhirup akan membuat rileks dan gembira. Itulah sebabnya, mencium aroma rumput dan tumbuhan ketika sedang berjalan di taman atau pegunungan akan membuat kita merasa nyaman.

Hal ini diungkapkan oleh para peneliti dari University of Queensland, Brisbane, Australia. Senyawa kimia yang terkandung dalam aroma rumput selain bisa meredakan ketegangan juga berfungsi mencegah penurunan kemampuan mental pada saat usia lanjut.

Ilmuwan mengklaim bahwa aroma yang dilepaskan rumput bekerja langsung pada otak. Terutama mempengaruhi bagian otak bernama amygdala dan hippocampus yang berhubungan dengan emosi dan daya ingat.

"Kedua area ini bertanggung jawab dalam respons pertahanan dan sistem endokrin, yang mengontrol pelepasan hormon stres seperti corticosteroid," kata Dr Nick Lavidis, seperti dikutip dari Science Alert, Kamis (3/9/2009).

Oleh karenanya, penelitian yang memakan waktu hingga tujuh tahun ini kemudian menciptakan parfum dengan aroma rumput yang baru dipangkas untuk membantu melepaskan stres dan meningkatkan daya ingat.

Lavidis kemudian menjelaskan bahwa stres terbagi dalam dua kategori. Pertama, stres ketika seseorang akan melakukan sesuatu atau saat seseorang harus berusaha sebaik mungkin demi mendapatkan hasil terbaik. Namun menurut Lavidis, stres ini disebut sebagai bentuk stres yang baik.

Sementara stres kategori kedua merupakan stres parah yang bisa memicu tingginya tekanan darah, sifat pelupa, dan melemahkan sistem kekebalan tubuh.

"Stres jenis ini bisa merusak hippocampus dengan mengurangi hubungan antara sel-sel yang berkomunikasi sehingga berdampak pada hilangnya ingatan," kata Lavidis.

Untuk itu, Lavidis menyarankan agar orang yang terkena stres ini menghirup senyawa kimia yang dilepaskan oleh rumput segar atau pepohonan yang rindang.

source : okezone.com



Share:

Minggu, 31 Mei 2009

Bahaya Kesehatan dalam Botol Minuman

LONDON - Hasil studi dari Harvard School of Public Health menemukan botol plastik minuman berbahan polikarbonat menghasilkan zat kimia biphenol A (BPA) yang larut dalam air dan membahayakan kesehatan.

BPA yang masuk ke dalam tubuh makhluk hidup, diketahui dapat mengganggu perkembangan reproduksi pada hewan. Sementara dampak terhadap manusia, dapat meningkatkan risiko penyakit kardivaskular dan diabetes.

Telegraph, Minggu (24/5/2009) melansir, ketika meminum air dalam botol kemasan, BPA ikut tertelan dan larut dalam tubuh manusia. Bahkan tim peneliti Harvard mengatakan kadar zat BPA bisa meningkat dalam urine.

BPA digunakan dalam ratusan bahkan ribuan produk kemasan minuman termasuk botol susu bayi. Yang mengkhawatirkan, bayi memiliki risiko lebih tinggi terhadap zat berbahaya ini. Pasalnya, para orang tua sering memanaskan botol susu bayi sebelum dipakai dan hal ini akan meningkatkan kadar BPA. Sehingga tentu saja zat ini akan lebih membahayakan jika tertelan oleh bayi.

"Jika Anda memanaskan botol-botol bayi, kadar BPA yang dihasilkan akan jauh lebih tinggi. Hal ini pun berdampak pada semakin meningkatnya kadar BPA dalam urin. Selain itu, bayi sangat rentan terhadap zat berbahaya dan BPA dapat mengganggu kelenjar endokrin," kata peneliti Karin B Michels.

Tim peneliti Harvard mensurvei 77 orang mahasiswa yang biasa minum air dari botol kemasan berbahan stainles steel. Selama satu minggu, peneliti meminta mereka mengganti kebiasaan dengan meminum air dari kemasan botol plastik berbahan polikarbonat. Hasilnya, dalam kurun waktu satu minggu, terdapat peningkatan kadar BPA dalam urin sebesar 69 persen.

source : okezone.com



Share:

Rabu, 15 April 2009

Mengapa Gigi Sangat Kuat?

WASHINGTON - Enamel gigi yang setara dengan kaca merupakan materi kuat, namun sekaligus rapuh. Meski begitu, jika kerapuhan gigi dibandingkan dengan pecahan kaca, gigi memiliki daya tahan yang lebih kuat.

Buktinya, walaupun gigi terus menerus dipergunakan untuk mengunyah, namun nyatanya gigi kita menjadi semakin kuat setiap harinya.

Para peneliti mengibaratkan kemampuan ini dengan struktur mikro seperti "keranjang anyaman" yang terdapat pada enamel gigi manusia.

"Hal ini masih menjadi misteri, bagaimana gigi bisa sekuat itu," ujar Brian Lawn dari National Institute of Standards and Technology yang dikutip oleh Times of India, Rabu (15/4/2009).

Dalam studi ini, para peneliti mengambil sampel gigi manusia, berang-berang, dan beberapa gigi hewan lain. Kemudian memperlakukan gigi tersebut layaknya potongan besi dan mempraktekan skenario seperti gerakan menggigit.

Lawn menjelaskan, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sekuat apa gigi dapat bertahan sebelum menjadi rusak.

Tim peneliti menemukan bahwa struktur mikro berbentuk seperti "keranjang anyaman" pada enamel gigi ternyata menahan retakan yang terbentuk dan berpotensi merusak serta menyebar ke seluruh permukaan gigi.

"Temuan ini menjelaskan, mengapa ketika para dokter gigi memeriksa gigi orang dewasa, mereka dapat mengetahui jika pada gigi tersebut terdapat banyak retakan. Padahal gigi tersebut masih tetap utuh," ujar Lawn.

Ketebalan enamel dan ukuran gigi juga dapat mempengaruhi seberapa kuat gigi dapat mengunyah makanan.

Penelitian ini pun bermanfaat pula bagi para ahli antropologi. Karena mereka dapat menggunakan informasi tentang enamel sebagai rujukan studi tentang evolusi gigi pada primata dan hewan lain secara umum.

Struktur enamel pun dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan substansi sejenis, termasuk juga untuk penggantian gigi palsu.

source : okezone.com



Share:

Jumat, 13 Maret 2009

Software AntiVirus Gratis

Meningkatnya pengguna internet mengakibatkan banyaknya virus-virus yang beredar baik melalui internet itu sendiri maupun media penyimpanan seperti USB.
Hal ini harus diantisipasi para pengguna komputer yang ingin data-datanya tidak hilang begitu saja.

Berikut ini beberapa antivirus gratis yang patut di coba di PC rumahan.

1. AVG Anti-Virus Free Edition

www.free.grisoft.com
2. Avira AntiVir Personal

www.free-av.com
3. Avast Home Free Edition

www.avast.com
4. BitDefender Free Edition

www.bitdefender.com




Share:

Selasa, 03 Maret 2009

7 etika ber-Facebook

1. Status hubungan Anda adalah keputusan bersama pasangan

Jangan pernah mengubah-ubah status hubungan Anda jika tidak didasari kesepakatan bersama antara Anda dan pasangan. Banyak kasus buruk terjadi akibat seseorang merubah statusnya secara sepihak. Jangan lupa, teman-teman Anda atau teman pasangan Anda bisa mengetahui hal ini dengan cepat.

2. Berteman dengan teman dari sahabat Anda pun ada etikanya

Ketika ingin berteman dengan teman sahabat Anda di Facebook, jangan lupakan keberadaan teman Anda yang di sini berperan sebagai 'penghubung'. Katakan dari siapa Anda mengetahui profil mereka. Anda tak mau
dicurigai sebagai sales bukan?

3. Siapkan diri ketika berteman dengan seseorang yang pernah berkencan dengan Anda

Sebelum Anda melakukannya, lebih baik Anda siap mental dulu. Beberapa status yang dia tulis bisa jadi membuat Anda cemburu. Dibutuhkan kedewasaan untuk melakukan hal ini. Namun jika Anda tidak ambil pusing, lakukan saja.

4. Jangan banjiri profil dengan foto, video, dan komentar yang berkaitan dengan gagalnya hubungan Anda

Hal itu sepertinya tidak pantas dilakukan di Facebook. Jika Anda ingin minta simpati, teleponlah teman Anda, jangan bertanya pada orang-orang di dunia maya, apalagi di Facebook yang diakses banyak orang. Anda malah bisa dipermalukan.

5. Jangan curhat dan buka rahasia di Facebook

Jika Anda ingin curhat dan sejenisnya, lebih baik Anda tidak melakukannya di
Facebook. Gunakan saja e-mail, telepon atau lakukan saat sedang makan bersama teman Anda misalnya. Masih banyak fasilitas lain bukan? Anda tentu tidak ingin rahasia Anda diumbar oleh orang yang tidak bertanggungjawab.

6. Kenali Perbedaan antara Wall dan Message

Suatu pernyataan yang menyangkut hubungan pribadi Anda sebaiknya tidak usah terlalu diekspos. Kalimat seperti "I luv u soo much baaabyy.. I Can't wait too see 2neit", mungkin akan lebih cocok jika ditulis di message.

7. Jangan sekali-kali Membuat profil Palsu

Mungkin terlintas di benak Anda untuk membuat akun palsu mantan pacar yang telah menyakiti Anda. Kemudian, Anda posting hal-hal buruk tentangnya. Tentu saja, jangan pernah benar-benar melakukan hal ini. Jika aksi Anda ketahuan, orang-orang malah bisa memberi cap negatif pada Anda.

Intinya adalah jangan umbar banyak informasi tentang diri Anda apalagi yang bersifat pribadi. Anda tak akan pernah tahu apa saja yang bisa terjadi ke depannya. Ingat, dunia maya meski menyenangkan tetap penuh dengan risiko dan juga orang-orang jahat.

source : okezone.com


Share:

Minggu, 15 Februari 2009

Kaya atau Miskin Dilihat dari Bahasa Tubuh

WASHINGTON - Penampilan seseorang seringkali menipu. Di sinetron-sinetron cengeng Indonesia atau dalam kehidupan nyata, seringkali ada kisah orang kaya yang berpura-pura menjadi miskin atau sebaliknya.

Tapi sekarang, para penipu yang berpura-pura miskin atau kaya itu tak gampang mengecoh� lagi. Pasalnya para psikolog University of California, Berkeley, seperti Michael W Kraus and Dacher Keltner menemukan cara baru menentukan status sosial seseorang dengan hanya melihat bahasa tubuh.

Seperti dilansir Indiatimes, Jumat (6/2/2009), untuk menentukan status sosial-ekonomi seseorang kini tak hanya baju dan mobil saja yang menjadi tolak ukur.

Para psikolog itu meneliti dengan merekam gerakan tubuh antara orang yang berasal dari kalangan atas dan orang yang berstatus sosial-ekonomi rendah saat wawancara satu lawan satu. Pada penelitian itu, psikolog melihat beberapa gerakan seperti anggukan kepala, cara tertawa, dan kontak mata.

Hasilnya, psikolog mampu menunjukkan perbedaan bahasa tubuh antara si kaya dan si miskin. Orang yang sejahtera terlihat lebih tenang dan sedikit mengeluarkan bahasa tubuh dibandingkan dengan orang dari kalangan berasal dari kalangan sosial-ekonomi rendah.

"Orang yang berasal dari kalangan atas lebih sedikit mengeluarkan bahasa tubuh selama berinteraksi dengan orang lain," tulis kedua psikolog tersebut.

source: okezone.com




Share:

Kamis, 05 Februari 2009

Kurang Tidur Berakibat Fatal

LONDON - Tidak pernah ada perhitungan pasti mengenai berapa lama manusia tahan untuk tidak tidur. Namun yang jelas, kurang tidur dapat menimbulkan efek berbahaya bagi manusia.

Beberapa hewan mungkin bisa bertahan untuk tidak tidur dalam waktu yang cukup lama, bahkan hingga berbulan-bulan. Namun tidak demikian dengan manusia, karena saraf dan otak manusia cukup berpengaruh oleh aktivitas tidur.

Namun, Guinness Book of World Record pernah mencatat, pada Mei 2007, seorang warga negara Inggris bernama Tony Wright pernah memecahkan rekor 'melek' selama 266 jam, atau hampir 11 hari lamanya. Dia berusaha untuk tetap terbangun dengan cara memakan jus wortel, pisang, alpukat, nanas dan kacang.

Rekor ini mengalahkan catatan sebelumnya yang ditorehkan Randy Gardner pada tahun 1964 dengan kemampuan 'melek' selama 254 jam.

Para ilmuwan tentu saja tidak merekomendasikan kegiatan seperti ini berlangsung terhadap seluruh manusia di bumi. Pasalnya, dilansir melalui Live Science, Jumat (30/1/2009), para ilmuwan menemukan bahwa kurang tidur mampu menghilangkan konsentrasi pada diri manusia sehingga berakibat pada ketidakmampuan mengambil keputusan dalam bekerja.

Bahkan tidak tidur dalam waktu yang lama dapat berakibat pada munculnya halusinasi, kerusakan pada pandangan mata dan munculnya paranoid. (srn)

source: okezone.com




Share:

Kamis, 22 Januari 2009

Tips Bekerja di Depan Komputer

1. Bekerjalah Dalam Ruangan Yang Cukup Cahaya
Perhatikan pencahayaan dalam ruang kerja anda, Jangan bekerja dalam ruangan yang terlalu terang dan menyilaukan mata. Gunakan kerai untuk mengatur cahaya dari jendela. Letakkan lampu di atas kepala. Hindari anda menatap cahayanya secara langsung. Sebaliknya, jangan pula bekerja dalam ruangan yang terlalu gelap atau redup. Usahakan agar ruangan anda cukup terang agar mata anda tidak bekerja terlalu keras.

2. Gunakan Filter Monitor
Untuk mengurangi sinar yang menyilaukan dan radiasi yang dipancarkan layar monitor, gunakan filter glass monitor. Berbicaralah pada vendor perlengkapan komputer anda untuk mendapatkan filter yang baik dan mampu mengurangi pengaruh radiasi, bukan hanya sekedar meredupkan cahaya monitor.

3. Periksa Monitor Anda
Periksa apakah monitor anda masih bekerja dengan baik? Bandingkan dengan monitor yang lain. Bila gambar yang tampak semakin buram, berkedip-kedip atau tidak nyaman bagi mata anda, maka sudah waktunya untuk memperbaiki atau mengganti monitor itu. Lebih baik mengganti monitor daripada membiarkan mata anda terganggu. Sering-seringlah membersihkan monitor dari debu dan kotoran yang mengganggu layar.

4. Letakkan Kertas Kerja Agar Mudah di Baca
Jika anda harus bekerja dnegan menyalin atau membaca kertas kerja, maka letakkan kertas kerja tersebut dalam jarak yang seimbang dengan monitor anda. Ini agar anda tidak perlu bolak-balik memfokuskan pandangan untuk membaca kertas kerja anda, setelah membaca di layar monitor.

5. Perhatikan Posisi Monitor
Letakkan layar monitor sedemikian rupa sehingga membentuk sudut antara 10-15 derajat dari posisi sejajar dengan pendangan lurus anda. Hal ini selain agar tidak melelahkan mata anda, juga menjaga agar bahu dan leher anda cukup nyaman bekerja.

6. Bekerjalah dengan Font yang cukup besar
Bila anda harus mengedit tilisan didepan komputer, pastikan ukuran atau “font” huruf yang anda gunakan cukup besar. Jangan paksa mata anda untuk membaca hurup kecil pada monitor. Mata anda bukanlah mikroskop bagi tulisan yang ada dilayar monitor, gunakan fasilitas untuk memperbesar atau menyesuaikan besar tampilan gambar di monitor anda. Bila anda telah selesai mengedit atau membacanya, anda bisa kembalikan font tersebut ke posisi semula.

7. Istirahatkan mata Anda
Relaksasikan mata anda. Pejamkan atau kerjap-kerjapkan. Jangan kucek-kucek mata anda. Namun, sering-seringlah berkedip, Ini dapat menurunkan ketegangan dan menjaga mata anda tetap basah dan sejuk. Bila anda terlalu lama melihat dalam jarak dekat, alihkan pandangan anda ke arah yang jauh. Lakukan ini selama bebrapa menit setiap 30 menit.

Hal tersebut bagus kita coba, kalau ada rejeki bisa beli monitor LCD lebih enak dimata daipada monitor CRT.




Share:

Selasa, 13 Januari 2009

Melarang Anak Menggunakan Ponsel

HELSINKI - Banyak orangtua saat ini memberi kelonggaran anak-anak mereka untuk menggunakan ponsel secara bebas. Akan tetapi, Komisi Radiasi dan Nuklir Finlandia (STUK) meminta agar para orangtua melarang anaknya menggunakan ponsel. Kenapa?

STUK mendeklarasikan agar orangtua mulai melarang anak-anaknya menggunakan ponsel. Bahkan sampai ponsel tersebut memang belum terlalu penting untuk anak seusia mereka. Pasalnya, mereka menilai radiasi yang dihasilkan ponsel, dapat mempengaruhi pertumbuhan seorang anak.

Meski belum ada penelitian yang membenarkan secara pasti tentang efek buruk dari radiasi ponsel, LSM ini menilai kalau pencegahan dini lebih dikedepankan, sebelum terjadi hal buruk yang menimpa anak-anak.

"Meski belum ada studi yang menunjukan secara resmi mengenai bahaya radiasi ponsel, sangatlah bijak jika melarang anak-anak menggunakan ponsel sejak sekarang," tukas juru bicara STUK, seperti yang dilansir Cellular News, Jumat (9/1/2009).

Namun, jika para orangtua merasa ponsel sebagai gadget yang perlu, STUK menyarankan kalau para orangtua sebaiknya membiasakan menggunakan sms, atau menggunakan perangkat handsfree untuk menimalisir efek buruk.

source : okezone.com




Share:

Sabtu, 10 Januari 2009

Sinar Matahari Cegah Miopi (rabun jauh)

SYDNEY - Menyisihkan waktu untuk menikmati sinar matahari di pagi hari ternyata dapat membantu anak-anak terhindar dari rabun jauh atau Miopi.

Para peneliti Australia mengungkapkan, menyisihkan waktu sekira dua sampai tiga jam di luar rumah untuk mendapatkan 'guyuran' sinar mentari dapat menghindari anak dari gangguan kesehatan mata.

Seperti dilansir Times Of India, Rabu (7/1/2009), rabun jauh atau Miopi telah menjadi momok yang menakutkan bagi sebagian anak-anak di dunia, khususnya di kawasan Asia. Bahkan, hampir 90 persen anak-anak di Singapura mengenakan kacamata baik secara permanen maupun temporari.

"Dibandingkan Australia jumlah tersebut sangat besar, di Australia hanya terdapat sekira 20 persen," ujar peneliti Miopi, Professor Ian Morgan.

Menurut Morgan, studi sebelumnya menunjukkan 30 persen anak usia enam hingga tujuh tahun di Singapura sangat rentan dengan gangguan kesehatan mata, sedangkan di Australia gangguan kesehatan mata hanya menghantui sekira 1,3 persen anak usia tersebut.

Penyebab terbesar dari kondisi itu adalah anak-anak di Singapura sangat kurang dalam menghabiskan waktu di luar rumah. Kebanyakan dari mereka lebih senang berada di dalam rumah. Rata-rata anak-anak Singapura hanya menghabiskan waktu sekira 30 menit di dalam rumah, sedangkan anak-anak di Australia rata-rata menghabiskan waktu di luar rumah sebanyak dua jam.

Miopi umumnya terjadi pada anak-anak remaja usia 8 sampai 14 tahun, faktor yang menyebabkannya adalah keturunan, membaca sambil tiduran, menonton tv dari jarak dekat, dan tentu saja, berada di depan komputer terus-menerus.

source: okezone.com


Share:

Blog Archive