Kumpulan catatan harian

Minggu, 31 Mei 2009

Bahaya Kesehatan dalam Botol Minuman

LONDON - Hasil studi dari Harvard School of Public Health menemukan botol plastik minuman berbahan polikarbonat menghasilkan zat kimia biphenol A (BPA) yang larut dalam air dan membahayakan kesehatan.

BPA yang masuk ke dalam tubuh makhluk hidup, diketahui dapat mengganggu perkembangan reproduksi pada hewan. Sementara dampak terhadap manusia, dapat meningkatkan risiko penyakit kardivaskular dan diabetes.

Telegraph, Minggu (24/5/2009) melansir, ketika meminum air dalam botol kemasan, BPA ikut tertelan dan larut dalam tubuh manusia. Bahkan tim peneliti Harvard mengatakan kadar zat BPA bisa meningkat dalam urine.

BPA digunakan dalam ratusan bahkan ribuan produk kemasan minuman termasuk botol susu bayi. Yang mengkhawatirkan, bayi memiliki risiko lebih tinggi terhadap zat berbahaya ini. Pasalnya, para orang tua sering memanaskan botol susu bayi sebelum dipakai dan hal ini akan meningkatkan kadar BPA. Sehingga tentu saja zat ini akan lebih membahayakan jika tertelan oleh bayi.

"Jika Anda memanaskan botol-botol bayi, kadar BPA yang dihasilkan akan jauh lebih tinggi. Hal ini pun berdampak pada semakin meningkatnya kadar BPA dalam urin. Selain itu, bayi sangat rentan terhadap zat berbahaya dan BPA dapat mengganggu kelenjar endokrin," kata peneliti Karin B Michels.

Tim peneliti Harvard mensurvei 77 orang mahasiswa yang biasa minum air dari botol kemasan berbahan stainles steel. Selama satu minggu, peneliti meminta mereka mengganti kebiasaan dengan meminum air dari kemasan botol plastik berbahan polikarbonat. Hasilnya, dalam kurun waktu satu minggu, terdapat peningkatan kadar BPA dalam urin sebesar 69 persen.

source : okezone.com



Share:

0 komentar:

Posting Komentar