Kumpulan catatan harian

Minggu, 19 April 2015

Teknik Pemasangan Server Untuk Aplikasi Web

Ketika akan membuat arsitektur server tentunya kita akan mempertimbangkan banyak hal seperti kinerja(performance),  skalabilitas(scalability), ketersediaan(availability), kehandalan(reliability), biaya(cost), dan manajemen(management).
Berikut beberapa cara pemasangan server yang umum
1. Semuanya dalam satu sever
Dalam satu server ini berfungsi sebagai web server, aplikasi server, dan database server.
2. Database yang terpisah dari server
Sistem Manajement database (DBMS) dipisahkan dari server utama. Hal ini dapat mengurangi beban pada server aplikasi. Selain itu tingkat keamanan database bertambah.
3. Menggunakan Load Balancer
Load balancers dapat ditambahkan ke lingkungan server untuk meningkatkan kinerja dan kehandalan dengan mendistribusikan beban kerja di beberapa server. Jika salah satu server yang beban seimbang gagal, server lain akan menangani lalu lintas masuk sampai server gagal menjadi sehat kembali.
4. HTTP Accelerator
Akselerator HTTP, atau caching HTTP proxy reverse, dapat digunakan untuk mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk melayani konten ke pengguna melalui berbagai teknik. Teknik utama yang digunakan dengan akselerator HTTP caching tanggapan dari web atau server aplikasi dalam memori, permintaan begitu masa depan untuk konten yang sama dapat dilayani dengan cepat, dengan interaksi yang kurang perlu dengan web atau aplikasi server.
5. Master-Slave Database Replication
Salah satu cara untuk meningkatkan kinerja sistem database yang melakukan banyak membaca dibandingkan dengan menulis, seperti CMS, adalah dengan menggunakan master-slave replikasi database. Replikasi master slave membutuhkan master dan satu atau lebih node slave. Dalam konfigurasi ini, semua update dikirim ke node master dan dibaca dapat didistribusikan di semua node.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Blog Archive