Kumpulan catatan harian

Tampilkan postingan dengan label lingkungan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label lingkungan. Tampilkan semua postingan

Rabu, 07 Juni 2023

Capung Sebagai Indikator Air Bersih

Capung yang sering kita lihat sehari-hari ternyata bagian dari suatu ekosistem yang sehat. Serangga kecil ini hanya dapat berkembang biak di lingkungan yang memiliki air bersih. Capung sering terlihat dilingkugan yang berair seperti pinggir sungai, danau ataupun sawah.

Capung banyak menghabiskan waktu hidupnya diair. Mulai dari bertelur, larva, hingga dewasa. Capung akan menyimpan telurnya pada permukaan air. Saat menetas capung akan menjadi larva diperairan. Saat menjadi larva, mereka juga akan memakan jentik nyamuk di air. Setelah dewasa capung juga akan hidup didekat perairan. 

Jadi apabila kalian masih melihat capung dilingkungan kalian, maka kemungkinan besar dilingkungan kalian masih terdapat air bersih sebagai tempat hidup capung. Selalu jaga keseimbangan ekosistem lingkungan ya kawan.

Share:

Minggu, 17 Mei 2015

Mengenal Kode Jenis Plastik dan Bahayanya

1. Polietilen Tereftalat (PET)
Sifat plastik ini kuat dan kedap air serta gas. Plastik ini bisa melunak pada suhu 80 derajat Celcius. Plastik berwarna jernih ini digunakan sebagai kemasan minuman, selai, minyak goreng, sambal dan kecap serta penampan plastik dalam kemasan biskuit. Plastik jenis ini sebaiknya hanya dipakai sekali saja dan tidak boleh dipakai sebagai wadah air hangat/panas. Buang botol yang sudah lama atau terlihat baret-baret.

2. High Density Polyethylene (HDPE)
HDPE biasanya sifatnya keras, kurang begitu lentur. Plastik ini tahan lembab dan mampu menahan reaksi kimia. Kemasan plastik dengan kode HDPE biasanya dijumpai pada botol susu cair dan jus, plastik belanjaan, tutup plastik, galon air minum, dan beberapa jenis tupperware. Sama seperti jenis plastik sebelumnya, plastik ini direkomendasikan hanya untuk sekali pakai juga.

3. Polivinil klorida (PVC)
Plastik PVC sering digunakan pada mainan anak, bahan bangunan, dan plastik kemasan untuk produk bukan makanan. Sifat PVC keras dan kuat. Plastik jenis ini sukar didaur ulang. Plastik dengan kode PVC disarankan untuk tidak digunakan sebagai kemasan makanan/minuman karena zat yang terkandung di dalamnya (DEHA) bisa menyebabkan kerusakan hati dan ginjal.

4. Low Density Polyethylene (LDPE)
Kemasan makanan yang lembek seperti plastik pembungkus gula, minyak goreng curah atau terigu. Plastik ini sifatnya lentur dan kuat, tahan air dan mudah untuk didaur ulang. Jenis plastik ini baik untuk digunakan sebagai wadah makanan/minuman.

5. Polipropilen (PP)
Bahan plastik PP merupakan jenis terbaik yang bisa dimanfaatkan sebagai kemasan makanan/minuman. Plastik jenis PP lentur namun kuat, mampu mencegah reaksi kimiawi serta tahan minyak dan panas. Karakteristik bahan botol terlihat transparan, tetapi tidak jelas (mendung). Pastikan kamu menggunakan plastik dengan kode PP sebagai tempat makan atau minum sehari-hari.

6. Polistiren (PS)
Sebenarnya ada 2 kode untuk plastik jenis ini. Selain PS, ada pula EPS (Polistiren busa). Jenis PS sering digunakan untuk kemasan makanan beku serta bahan pembuat garpu dan sendok plastik. Sedangkan EPS digunakan untuk wadah makanan siap saji serta gelas kopi/teh/susu berbahan styrofoam.

7. Other (O)
Other adalah jenis plastik selain keenam plastik yang telah disebutkan di atas. Ada 4 jenis plastik yang digolongkan ke dalam plastik jenis ini, antara lain Styrene Acrylonitrile (SAN), Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS), Polycarbonate (PC), dan Nylon.
Plastik jenis ABS dan SAN amat baik untuk digunakan sebagai kemasan makanan dan minuman karena kedua jenis tersebut kuat dalam mencegah reaksi kimia yang bisa membahayakan kesehatan. Jenis plastik PC amat berbahaya karena mengandung Bisphenol A yang dapat merusak sistem kromosom dan hormon, menurunkan kualitas sperma, dan mempengaruhi sistem kekebalan diri.
Share:

Selasa, 17 Februari 2015

Cara Menghemat Air

http://www.whitepages.com.au/wpol-images/extract/contentstore/2012/10/04/14/13/1076361998/2/hero3_558641244_statewater.jpg
Air merupakan kebutuhan pokok bagi manusia. Tapi untuk mendapatkan air besih akhir-akhir ini makin sulit. Berikut beberapa car untuk menghemat air, agar tidak terbuang sia-sia.

Mengurangi siraman
Cara pertama menghemat air adalah meminimalisir penggunaan siraman pada toilet duduk. Tidak perlu berlebihan dalam menggunakannya. Jika bau dan kotoran sudah hilang, tidak perlu menyiram toilet lagi.

Memantau penggunaan air 
Sekitar dua pertiga air yang digunakan di rumah ada di kamar mandi. Anda sebaiknya memantau penggunaannya dengan memasang meteran air agar bisa mengontrol diri sendiri untuk tidak terlalu boros atau mengidentifikasi adanya kebocoran.

Mematikan keran 
Baik itu cuci tangan, piring, atau baju, matikan keran jika Anda sedang menggunakan sabun. Meskipun hanya tiga detik, setidaknya Anda sudah berusaha menghemat 50 persen kebutuhan air. 

Memperbaiki kebocoran 
Membiarkan keran air bocor sama dengan membuang 90 liter air setiap minggu. Jadi pastikan Anda memperbaiki segala jenis kebocoran air yang ada di rumah.

Waktu mandi
Mandi dengan shower adalah cara mudah untuk menghemat air. Selain itu, tidak perlu berlama-lama berada di kamar mandi. Sebab semakin lama Anda di kamar mandi, semakin banyak air yang Anda buang. Batas maksimal berada di sana adalah sembilan menit saja.

Menggosok gigi 
Selain mencuci tangan, Anda juga sebaiknya mematikan keran ketika menggosok gigi. Sebab enam liter air akan terbuang percuma dari keran air yang menyala selama satu menit.

Keran aerator 
Penggunaan aerator mampu membatasi aliran dari keran. Bahkan 70 persen rumah tangga yang memasang aerator ini mampu mengurangi penggunaan aerator sebesar 30 persen.
Share:

Senin, 19 November 2012

Puncak Es Kilimanjaro Mencair

sumber: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6j8IsDlePc0e0DHC0JXxuJNiYatNsAyilDRzevPuFisgu-44fFhyphenhyphen2zFqqDII_X7Hjud0QzCagMlOcB0wQHDP9F3i04cWAi9EPJenU5zfIWeu5xz6fyCujWvQrGtXJvuF9kJYlC16bMGbo/s1600/800px-Glacier_at_summit_of_Mt_Kilimanjaro_001.JPG

Es yang selama ini menyelimuti puncak gunung Kilimanjaro kemungkinan akan segera menghilang. Pasalnya massa es di puncak salah satu gunung tertinggi dunia itu terus saja menipis.

Dilansir dari Dailymail, Kamis (15/11/2012), antara 1912 dan 2011, massa es di puncak gunung setinggi 19.341 kaki atau sekira 5.895 meter itu telah berkurang sampai lebih dari 85 persen.

Seorang glasiolog di Goddard Space Flight Centre, Kimberley Casey yang mengunjungi gunung tersebut pada awal tahun ini juga menyadari bahwa padang es di bagian utara Kilimanjaro telah terpisah.

Gletser di bagian tersebut telah memiliki lubang sejak tahun 70-an, namun ini merupakan pertama kalinya terjadi pemisahan di sana. "Kita bisa saja berjalan, bahkan mengendarai sepeda melewati celah itu," ujar Casey.

Para ilmuwan kini memperingatkan es di puncak Kilimanjaro itu bisa saja menghilang. Ada berbagai perkiraan mengenai waktu menghilangnya es dari sana, namun beberapa peneliti memperkirakan es akan menghilang pada 2060.

Meskipun Kilimanjaro terletak di daerah tropis, udara yang dingin dan kering di puncaknya telah mengawetkan sejumlah besar es selama lebih dari 10ribu tahun. Namun kini, semakin tingginya temperatur udara akibat pemanasan global bisa menyebabkan es tersebut hilang.

sumber: okezone.com
Share:

Rabu, 14 November 2012

Global Warming Paksa Perubahan Kebiasaan Manusia

Sumber http://www.bellenews.com/wp-content/uploads/2012/09/Scientists-in-the-Arctic-are-warning-that-this-summers-record-breaking-melt-is-part-of-an-accelerating-trend-with-profound-implications.jpg

Global warming atau pemanasan global ialah meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut dan daratan. Pemanasan global bisa berdampak buruk terhadap kehidupan, seperti intensitas cuaca yang ekstrim serta punahnya berbagai spesies hewan. Tidak hanya itu, fenonema ini juga bisa menimbulkan perubahan budaya.

Seperti diketahui, suhu rata-rata global permukaan bumi meningkat selama seratus tahun terakhir. Ilmuwan percaya bahwa hal ini disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca akibat aktivitas manusia.

Dilansir Scientificamerican, Senin (12/11/2012), pemanasan global adalah kabar buruk untuk olahraga di musim dingin. Fenomena ini tidak hanya menimbulkan perubahan iklim, tetapi juga mengakibatkan perubahan budaya atau kebiasaan-kebiasaan manusia.

Mencairnya air laut Arktik bisa menyebabkan berakhirnya perburuan tradisional dan aktivitas memancing untuk orang-orang yang tinggal di daerah Kutub. Selain itu, dampak pengasaman laut terhadap terumbu karang dapat menghilangkan spesies tertentu di Melanesia, seperti lumba-lumba, hiu serta ikan pari.

Menurut jurnal Nature Climate Change, perubahan ini bisa dirasakan secara global. Misalnya, terjadinya badai besar maupun kegagalan panen bagi petani.

Selain itu, efek perubahan iklim ini juga menyebabkan melonjaknya migrasi penduduk. Perubahan iklim juga berdampak pada sektor perikanan atau peternakan.

Adaptasi ini menjadi kunci tantangan budaya untuk masa yang akan datang. Diperlukan komunikasi global yang bisa menghubungkan dengan keprihatinan lndividu lokal serta komunitas untuk mengurangi resiko iklim.

Wikipedia menerangkan, efek rumah kaca ialah kondisi di mana sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas. Gas ini antara lain uap air, karbon dioksida, sulfur dioksida serta metana.

Pada tingkat tertentu, efek rumah kaca ini diperlukan oleh makhluk hidup yang ada di bumi. Karena tanpa efek rumah kaca ini, maka planet akan menjadi sangat dingin. Dengan suhu rata-rata sebesar 15 derajat celcius, bumi sesungguhnya telah lebih panas 33 derajat celcius dari suhu semula.

Bila tidak ada efek rumah kaca, maka suhu bumi hanya minus 18 derajat celcius. Sehingga es akan menutupi seluruh permukaan bumi. Akan tetapi sebaliknya, apabila gas tersebut berlebihan di atmosfer, akan menimbulkan pemanasan global.

Sumber : okezone.com
Share:

Rabu, 10 September 2008

Bagaimana berkomputer yang ramah lingkungan?

1. Matikan PC kalu sedang tidak digunakan. Gampang kan?

2. Gunakan fitur yang mengistirahatkan harddisk ketika harddisk tidak diakses. Paling tidak ada 2 keuntungan. Harddisk lebih awet dan PC lebih hemat daya listrik.

3. Copot semua perangkat yang tercolok ke PC tapi sudah tidak digunakan. Maklum, beberapa perangkat jinjing, seperti pemutar mp3, menyedot daya untuk mengisi baterai. Kalau baterainnya sudah penuh, cabut!

4. Coba jelajah pengaturan berbagai perangkat. Siapa tahu ada pengaturan untuk menghemat daya. Biasanya, perangkat modern sudah memiliki pengaturan semacam itu.

5. Periksalah program-program yang berjalan secara otomatis ketika PC dinyalakan. Matikan Bluetooth dan WiFi ketika tidak sedang dipakai.

6. Matikan semua periferal yang tidak dibutuhkan. Kalu printer, scaner, speaker, atau periferal lainnya sedang tidak digunakan, matikan saja.

7. Pada PC desktop, monitorlah yang memakan daya listrik paling banyak. Triknya, atur tingkat brightness sedikit lebih gelap.

Kedengarannya seperti gak ngaruh ya? Buat 1 PC, mungkin tidak banyak. Tapi kalau ribuan PC?

source : PCplus



Share:

Labels