Kumpulan catatan harian

Rabu, 24 Desember 2008

Disable Autorun Pada USB

Pada flash disc yang terkena virus biasanya (tidak selalu) terdapat file autorun.info yang di dalamnya terdapat perintah untuk menjalankan program virus. Nah, ketika flash disc tersebut dimasukkan ke drive USB yang fitur autorun-nya tidak di-disable maka secara otomatis Windows akan menjalankan program pada background tanpa adanya konfirmasi kepada user.

Salah satu cara untuk mengurangi resiko terkena virus tersebut adalah dengan mendisable fitur autorun pada drive USB. Ada pun caranya adalah sebagai berikut:

Disable Auto Run pada USB Drive


1. Klik tombol Start - Run.
2. Ketik gpedit.msc dan tekan OK.
3. Klik pada User Configuration - Administrative Templates - System.
4. Klik 2x pada Turn Off Autoplay.
5. Klik pada option Enable.
6. Pada option Turn off Autoplay on, pilih All drives.
7. Klik OK.
8. Selesai.

Catatan: gpedit.msc hanya ada di Windows XP Professional.

source : klik-kanan.com




Share:

Selasa, 23 Desember 2008

Membaca Buku Lebih Baik Daripada Komputer

STRAVANGER - Mendongengkan anak-anak memang menjadi kegiatan yang menyenangkan, sebab selain menambah wawasan, juga dapat mengeratkan hubungan antara orang tua dan si buah hati. Akan tetapi perkembangan teknologi, membuat anak-anak lebih suka membaca di komputer ketimbang buku. Fenomena ini yang dikhawatirkan oleh peneliti.

Sekelompok peneliti yang berasal dari University of Stavanger, di Norwegia, menyarankan kepada orangtua untuk lebih mengutamakan membaca melalui buku ketimbang melalui komputer, bagi anak-anak. Sebab, membaca melalui komputer dapat mempengaruhi mental dan konsenterasi si anak.

Seperti yang dilansir dari Science Daily, Selasa (23/12/2008), layar yang terdapat dalam sebuah komputer, sebagian besar akan bergerak-gerak, selain itu meng-klik dan scrolling menggunakan mouse untuk mengubah halaman, justru dapat mengganggu kosentrasi si anak.

"Beberapa percobaan dalam kognitif psikologi telah menunjukkan bagaimana perubahan teknologi untuk membaca dapat berpotensi mempengaruhi negatif pada memori seorang anak," urai salah satu peneliti Professor Anne Mangen.

Ditambahkan oleh Mangen, timnya terus melakukan evaluasi agar media digital dapat menjadi bantuan untuk mengajar. Teknologi memang sangat membantu, tetapi tidak sedikit bagaimana komputer mempengaruhi efek pengajaran. Belajar memerlukan waktu, tenaga, serta mental. Sedangkan media digital tidak menyediakan untuk itu.

Belajar dengan menggunakan media digital memang baik, namun akan menghilangkan rasa keseluruhan dalam proses orangtua mengajar. Untuk itu, mereka menyarankan agar para pendidik tidak melupakan buku sebagai jendela informasi bagi anak-anak yang sedang dalam masa tumbuh kembang.

source : okezone.com
Share:

Kamis, 11 Desember 2008

Deteksi Virus dengan Flash Disk

Ada tidaknya virus pada PC bisa dideteksi dengan aplikasi virus portabel yang ada di flash disk (UFD). Berguna untuk mengamankan UFD dari virus dan membasmi virus.

Komputer bisa terinfeksi virus lewat USB flash disk (UFD). Tapi, dari mana virus di UFD itu berasal. Dari komputer yang sudah terinfeksi, tentunya. Contohnya komputer-komputer di warnet-warnet. Jadi, cegah juga masuknya virus ke dalam UFD. Caranya adalah dengan memindai komputer yang hendak dicoloki UFD.

Kita bisa menjalankan antivirus yang portable—antivirus yang disimpan di UFD, tak perlu diinstal di komputer untuk bisa berjalan. Dengan antivirus itu, komputer akan dipindai. Hmm... memang, tidak butuh waktu yang sedikit, apalgi kalau komputer memiliki file yang sangat banyak. Tetapi, memang seperti itulah kenyataan dalam dunia TI—kenyamanan berbanding terbalik dengan keamanan.
Yang kita butuhkan adalah antivirus portable, seperti AntivirX, ClamWin yang bisa diunduh dari www.clamwin.com. Kita juga perlu membuat sebuah file yang jalan otomatis ketika UFD dicolok. File itu akan menjalankan antivirus yang ada di UFD. Ini mirip dengan file jalan otomatis yang sering terdapat pada CD instalasi program.
Buka Notepad dan ketikkan baris-baris perintah berikut ini.
[autorun]
Open=antivirus.exe
Action=Open Anti Virus Portable!
Icon=icon.ico
Label=Your_Name
Kalau sudah, simpan dengan nama autorun.inf. Agar tidak jadi file TXT, ubah Save as Type menjadi [All Files].
Berikut ini adalah penjelasan ringkas mengenai perintah-perintah dalam file autorun.inf tadi.
Perintah “Open” adalah perintah untuk membuka antivirus tersebut. Perintah Open diikuti dengan file yang menjalankan antivirus. Jadi, ganti “antivirus.exe” di perintah itu dengan nama file antivirus yang digunakan. Misalnya, nama file antivirusnya “antivirx.exe” maka perintah tersebut menjadi “Open=clamwin.exe”. Nah, kalau file itu berada di dalam folder lain—misalnya folder AntivirX 1.0, perintah itu berubah menjadi “Open=AntivirX 1.0-clamwin.exe”.
Perintah “Action”berguna untuk menampilkan kalimat pada kotak dialog ketika antivirus akan dijalankan. Kalimat yang mengikuti perintah ini boleh diganti dengan kata-kata lain.
Perintah “Icon” berfungsi untuk mengganti ikon standar UFD yang tampil pada Windows Explorer. Enggak ada fungsi khusus yang berkaitan dengan antivirus, ikon itu cuma mempercantik saja. Tentu saja file ikon harus ada juga di UFD. Nama file yang pada contoh “icon.ico” diganti sesuai dengan nama file ikon yang digunakan.
Terakhir, perintah “Label” berfungsi ntuk memberikan nama dari pada UFD. Sama seperti perintah “Icon”, perintah ini juga enggak ada hubungannya dengan usaha pencegahan masuknya virus.
Atribut file autorun.inf itu baiknya dibuat menjadi “Read-Only”--cuma bisa dibaca, tidak bisa diubah-ubah. Kalau tidak bisa diubah, berarti virus tidak akan bisa memodifikasi file tersebut. Caranya begini, klik kanan file itu, lalu klik [Properties]. Pada bagian Attributes, beri tanda centang pada [Read-Only].
Berikut ini adalah penggunaan UFD untuk mendeteksi virus yang ada pada komputer.
1. Masukkan UFD namun jangan membuka flash disk pada komputer. UFD belum dibuka, virus dalam komputer tidak akan masuk ke dalam flash disk atau sebaliknya.
2. Jalankan fungsi jalan otomatis dengan mengklik tombol [OK] pada kotak dialog yang muncul. Antivirus portabel yang ada pada UFD akan berjalan.
3. Scan virus pada komputer, khususnya pada C:-Windows-System32.
4. Kalau ada antivirus melaporkan adanya virus, jangan ragu, komputer itu memang bervirus.
5. Selanjutnya silakan bersihkan komputer itu. Kalau tidak, yah cabut saja buru-buru UFD yang dicolok.
Caption:
1. File autorun.inf yang akan menjalankan antivirus secara otomatis berisi baris-baris perintah seperti tampak pada gambar.
2. Ketika dijalankan, muncul sebuah pilihan dengan teks seperti yang dimasukkan pada baris perintah “Action”. Pilih itu dan klik [OK].




Share:

Senin, 08 Desember 2008

Satu YM banyak ID

Ada saja orang yang punya lebih dari satu Yahoo! ID untuk Yahoo! Messenger. Supaya semua Yahoo! ID itu bisa dipakai pada saat bersamaan, orang itu bisa mengunduh dan memasang Yahoo! Multi Messenger.

Sebetulnya, Anda tidak perlu mengunduh Yahoo! Multi Messenger kalau di komputer Anda sudah ada Yahoo! Messenger versi 8. Cukup “towel-towel” registry via Registry Editor, Anda sudah dapat fitur baru di Yahoo! Messenger 8 Anda. Pilih mana? Edit registry yang makan waktu hanya semenit atau mengunduh program baru yang bermenit-menit?

Kalau Anda memilih yang cara pertama, ikuti langkah-langkah berikut.
1. Jalankan Registry Editor dengan cara mengklik [Start] > [Run], ketikkan “regedit”, dan tekan [Enter].
2. Setelah jendela Registry Editor terbuka, masuklah ke HKEY_CURRENT_USER-Software-Yahoo-pager.
3. Klik kanan, pilih [New] > [DWORD Value], beri nama "Plural", klik [OK].
4. Klik ganda value yang baru Anda buat tadi, beri nilai value data-nya 1 dan tekan [Enter] atau klik [OK].
5. Silakan jalankan Yahoo! Messenger Anda.

source : kompas.com




Share:

Radiasi Ponsel Sebabkan Kerusakan Otak

NEW YORK - Bagi yang suka berlama-lama dalam menggunakan telepon seluler, sebaiknya harus waspada. Pasalnya, sebuah penelitain terungkap, radiasi yang dihasilkan telepon seluler dapat menyebabkan kerusakan memori, sehingga dapat mempercepat penyakit pikun.

Penelitian yang dilakukan Lund University, Swedia, seekor tikus diuji coba dengan diberi radiasi telepon suleler dua jam dalam sepekan selama setahun. Hasilnya, tikus diberi radiasi mengalami ingatan yang jelek, ketimbang tikus yang tidak diberi radiasi.

Saat tikus yang diberi radiasi dilepaskan pada sebuah kotak dengan menaruh empat objek berbeda. Tikus tersebut tidak menunjukan ketertarikannya kepada objek itu. Hal berbeda justru dilakukan oleh tikus yang tidak diberi radiasi.

"Radiasi microwave dari ponsel. Menyebabkan aliran darah ke otak si tikus melambat. Karena, ada sel syarafnya yang rusak," jelas salah satu peneliti Professor Leif Salford, demikian yang dilaporkan Sciencedaily, Minggu (7/12/2008).

Para peneliti menjelaskan, kerusakan syaraf terjadi kerena kerusakan sel di cerebral cortex dan hippocampus, atau bisa disebut pusat ingatan di otak. Kerusakan syaraf ini terjadi setelah enam pekan setelah diberi radiasi. Peneliti menemukan pengaruh pada sekelompok gen, tidak hanya gen secara individu.

Selain itu, Leif Salford juga juga menemukan albumin, protein yang berfungsi sebagai molekul penting di dalam darah, bocor ke otak saat binatang yang diselidiki di laboratorium terkena radiasi. Untuk kebocoran albumin ini bisa langsung terjadi.

Setelah mengetahui kerusakan pada tikus itu, mereka kini mencoba meneliti bagaimana hal itu bisa sampai terjadi.

"Meski baru sebatas pada tikus. Kami sarankan bagi pengguna, untuk tidak menggunakan ponsel terlalu dekat dengan telinga. Atau bisa menggunakan hands-free," saran Professor Leif Salford.

source : okezone.com




Share: