Kumpulan catatan harian

Minggu, 06 September 2009

Mencium Bau Rumput Bisa Hilangkan Stres

BRISBANE - Rumput segar yang baru dipotong melepaskan senyawa kimia yang bila terhirup akan membuat rileks dan gembira. Itulah sebabnya, mencium aroma rumput dan tumbuhan ketika sedang berjalan di taman atau pegunungan akan membuat kita merasa nyaman.

Hal ini diungkapkan oleh para peneliti dari University of Queensland, Brisbane, Australia. Senyawa kimia yang terkandung dalam aroma rumput selain bisa meredakan ketegangan juga berfungsi mencegah penurunan kemampuan mental pada saat usia lanjut.

Ilmuwan mengklaim bahwa aroma yang dilepaskan rumput bekerja langsung pada otak. Terutama mempengaruhi bagian otak bernama amygdala dan hippocampus yang berhubungan dengan emosi dan daya ingat.

"Kedua area ini bertanggung jawab dalam respons pertahanan dan sistem endokrin, yang mengontrol pelepasan hormon stres seperti corticosteroid," kata Dr Nick Lavidis, seperti dikutip dari Science Alert, Kamis (3/9/2009).

Oleh karenanya, penelitian yang memakan waktu hingga tujuh tahun ini kemudian menciptakan parfum dengan aroma rumput yang baru dipangkas untuk membantu melepaskan stres dan meningkatkan daya ingat.

Lavidis kemudian menjelaskan bahwa stres terbagi dalam dua kategori. Pertama, stres ketika seseorang akan melakukan sesuatu atau saat seseorang harus berusaha sebaik mungkin demi mendapatkan hasil terbaik. Namun menurut Lavidis, stres ini disebut sebagai bentuk stres yang baik.

Sementara stres kategori kedua merupakan stres parah yang bisa memicu tingginya tekanan darah, sifat pelupa, dan melemahkan sistem kekebalan tubuh.

"Stres jenis ini bisa merusak hippocampus dengan mengurangi hubungan antara sel-sel yang berkomunikasi sehingga berdampak pada hilangnya ingatan," kata Lavidis.

Untuk itu, Lavidis menyarankan agar orang yang terkena stres ini menghirup senyawa kimia yang dilepaskan oleh rumput segar atau pepohonan yang rindang.

source : okezone.com



Share:

Minggu, 31 Mei 2009

Bahaya Kesehatan dalam Botol Minuman

LONDON - Hasil studi dari Harvard School of Public Health menemukan botol plastik minuman berbahan polikarbonat menghasilkan zat kimia biphenol A (BPA) yang larut dalam air dan membahayakan kesehatan.

BPA yang masuk ke dalam tubuh makhluk hidup, diketahui dapat mengganggu perkembangan reproduksi pada hewan. Sementara dampak terhadap manusia, dapat meningkatkan risiko penyakit kardivaskular dan diabetes.

Telegraph, Minggu (24/5/2009) melansir, ketika meminum air dalam botol kemasan, BPA ikut tertelan dan larut dalam tubuh manusia. Bahkan tim peneliti Harvard mengatakan kadar zat BPA bisa meningkat dalam urine.

BPA digunakan dalam ratusan bahkan ribuan produk kemasan minuman termasuk botol susu bayi. Yang mengkhawatirkan, bayi memiliki risiko lebih tinggi terhadap zat berbahaya ini. Pasalnya, para orang tua sering memanaskan botol susu bayi sebelum dipakai dan hal ini akan meningkatkan kadar BPA. Sehingga tentu saja zat ini akan lebih membahayakan jika tertelan oleh bayi.

"Jika Anda memanaskan botol-botol bayi, kadar BPA yang dihasilkan akan jauh lebih tinggi. Hal ini pun berdampak pada semakin meningkatnya kadar BPA dalam urin. Selain itu, bayi sangat rentan terhadap zat berbahaya dan BPA dapat mengganggu kelenjar endokrin," kata peneliti Karin B Michels.

Tim peneliti Harvard mensurvei 77 orang mahasiswa yang biasa minum air dari botol kemasan berbahan stainles steel. Selama satu minggu, peneliti meminta mereka mengganti kebiasaan dengan meminum air dari kemasan botol plastik berbahan polikarbonat. Hasilnya, dalam kurun waktu satu minggu, terdapat peningkatan kadar BPA dalam urin sebesar 69 persen.

source : okezone.com



Share:

Rabu, 15 April 2009

Mengapa Gigi Sangat Kuat?

WASHINGTON - Enamel gigi yang setara dengan kaca merupakan materi kuat, namun sekaligus rapuh. Meski begitu, jika kerapuhan gigi dibandingkan dengan pecahan kaca, gigi memiliki daya tahan yang lebih kuat.

Buktinya, walaupun gigi terus menerus dipergunakan untuk mengunyah, namun nyatanya gigi kita menjadi semakin kuat setiap harinya.

Para peneliti mengibaratkan kemampuan ini dengan struktur mikro seperti "keranjang anyaman" yang terdapat pada enamel gigi manusia.

"Hal ini masih menjadi misteri, bagaimana gigi bisa sekuat itu," ujar Brian Lawn dari National Institute of Standards and Technology yang dikutip oleh Times of India, Rabu (15/4/2009).

Dalam studi ini, para peneliti mengambil sampel gigi manusia, berang-berang, dan beberapa gigi hewan lain. Kemudian memperlakukan gigi tersebut layaknya potongan besi dan mempraktekan skenario seperti gerakan menggigit.

Lawn menjelaskan, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sekuat apa gigi dapat bertahan sebelum menjadi rusak.

Tim peneliti menemukan bahwa struktur mikro berbentuk seperti "keranjang anyaman" pada enamel gigi ternyata menahan retakan yang terbentuk dan berpotensi merusak serta menyebar ke seluruh permukaan gigi.

"Temuan ini menjelaskan, mengapa ketika para dokter gigi memeriksa gigi orang dewasa, mereka dapat mengetahui jika pada gigi tersebut terdapat banyak retakan. Padahal gigi tersebut masih tetap utuh," ujar Lawn.

Ketebalan enamel dan ukuran gigi juga dapat mempengaruhi seberapa kuat gigi dapat mengunyah makanan.

Penelitian ini pun bermanfaat pula bagi para ahli antropologi. Karena mereka dapat menggunakan informasi tentang enamel sebagai rujukan studi tentang evolusi gigi pada primata dan hewan lain secara umum.

Struktur enamel pun dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan substansi sejenis, termasuk juga untuk penggantian gigi palsu.

source : okezone.com



Share:

Jumat, 13 Maret 2009

Software AntiVirus Gratis

Meningkatnya pengguna internet mengakibatkan banyaknya virus-virus yang beredar baik melalui internet itu sendiri maupun media penyimpanan seperti USB.
Hal ini harus diantisipasi para pengguna komputer yang ingin data-datanya tidak hilang begitu saja.

Berikut ini beberapa antivirus gratis yang patut di coba di PC rumahan.

1. AVG Anti-Virus Free Edition

www.free.grisoft.com
2. Avira AntiVir Personal

www.free-av.com
3. Avast Home Free Edition

www.avast.com
4. BitDefender Free Edition

www.bitdefender.com




Share:

Selasa, 03 Maret 2009

7 etika ber-Facebook

1. Status hubungan Anda adalah keputusan bersama pasangan

Jangan pernah mengubah-ubah status hubungan Anda jika tidak didasari kesepakatan bersama antara Anda dan pasangan. Banyak kasus buruk terjadi akibat seseorang merubah statusnya secara sepihak. Jangan lupa, teman-teman Anda atau teman pasangan Anda bisa mengetahui hal ini dengan cepat.

2. Berteman dengan teman dari sahabat Anda pun ada etikanya

Ketika ingin berteman dengan teman sahabat Anda di Facebook, jangan lupakan keberadaan teman Anda yang di sini berperan sebagai 'penghubung'. Katakan dari siapa Anda mengetahui profil mereka. Anda tak mau
dicurigai sebagai sales bukan?

3. Siapkan diri ketika berteman dengan seseorang yang pernah berkencan dengan Anda

Sebelum Anda melakukannya, lebih baik Anda siap mental dulu. Beberapa status yang dia tulis bisa jadi membuat Anda cemburu. Dibutuhkan kedewasaan untuk melakukan hal ini. Namun jika Anda tidak ambil pusing, lakukan saja.

4. Jangan banjiri profil dengan foto, video, dan komentar yang berkaitan dengan gagalnya hubungan Anda

Hal itu sepertinya tidak pantas dilakukan di Facebook. Jika Anda ingin minta simpati, teleponlah teman Anda, jangan bertanya pada orang-orang di dunia maya, apalagi di Facebook yang diakses banyak orang. Anda malah bisa dipermalukan.

5. Jangan curhat dan buka rahasia di Facebook

Jika Anda ingin curhat dan sejenisnya, lebih baik Anda tidak melakukannya di
Facebook. Gunakan saja e-mail, telepon atau lakukan saat sedang makan bersama teman Anda misalnya. Masih banyak fasilitas lain bukan? Anda tentu tidak ingin rahasia Anda diumbar oleh orang yang tidak bertanggungjawab.

6. Kenali Perbedaan antara Wall dan Message

Suatu pernyataan yang menyangkut hubungan pribadi Anda sebaiknya tidak usah terlalu diekspos. Kalimat seperti "I luv u soo much baaabyy.. I Can't wait too see 2neit", mungkin akan lebih cocok jika ditulis di message.

7. Jangan sekali-kali Membuat profil Palsu

Mungkin terlintas di benak Anda untuk membuat akun palsu mantan pacar yang telah menyakiti Anda. Kemudian, Anda posting hal-hal buruk tentangnya. Tentu saja, jangan pernah benar-benar melakukan hal ini. Jika aksi Anda ketahuan, orang-orang malah bisa memberi cap negatif pada Anda.

Intinya adalah jangan umbar banyak informasi tentang diri Anda apalagi yang bersifat pribadi. Anda tak akan pernah tahu apa saja yang bisa terjadi ke depannya. Ingat, dunia maya meski menyenangkan tetap penuh dengan risiko dan juga orang-orang jahat.

source : okezone.com


Share: