Setelah sekian lama tidak naik KRL akhirnya mencoba kembali untuk naik ular besi panjang nan padat itu. Sebelumnya untuk naik KRL saya selalu menggunakan kartu KMT yang bisa diisi ulang. Namun nahas, terakhir saat saya baru isi ulang saldonya pas mau masuk gate kartunya gak kebaca. Kata petugasnya kartunya rusak, sudah banyak kejadian seperti ini. Dalam hati melayang deh saldo yang tadi baru diisi.
Karena kartu KMT saya rusak dan sayapun malas untuk memprosesnya. Maka sekarang naik kereta pakai kartu harian. Namun saat di stasiun palmerah untuk memulai keberangkatan, sudah ada alat-alat vending machine. Alat yang seperti kotak yang biasanya digunakan untuk minuman ringan. Tapi alat di stasiun ini digunakan untuk membeli tiket.
Karena baru pertama kali menggunakan alat ini maka saya hanya planga-plongo aja. Untung ada petugasnya yang sigap membantu saya. Saya pun mengikuti instruksinya dengan seksama. Jreng.. jreng.. akhirnya keluar juga kartu beserta uang kembalian.
Kendala dalam menggunakan alat ini tentunya antrinya yang cukup panjang karena tidak semua orang mampu mengoperasikan alat tersebut. masih butuh bantuan petugas di lapangan. Namun inovasi yang dilakukan CommuterLine cukup diancungi jempol. Semoga bukan hanya dari sisi pelayanan tiket saya yang berubah, tapi dari sisi ketepatan jadwal harus lebih ditingkatkan.
