Kumpulan catatan harian

Jumat, 01 Mei 2015

Perbedaan IMAX 3D, RealD 3D dan Dolby 3D

Industri perfilman berkembang begitu pesatnya, pasar yang besar membuat para sineas berebut untuk mendapatkan keuntungan. Terutama dalam bisnis pertunjukan film. Unsur teknologi yang digunakan untuk membuat film sudah tidak bisa dihindarkan lagi. Begitu pun format penayangan film-film tersebut. Beberapa perusahaan pun mengandalkan teknologi masing-masing untuk menarik penonton. Dan yang terbaru adalah teknologi 3D dalam menonton film.

Masyarakat kebanyakan hanya tahu bahwa saat film disajikan dalam format 3D (3 dimensi), maka film tersebut wajib ditonton menggunakan kacamata khusus dan menyajikan gambar yang hidup atau lebih nyata dibanding versi 2D (2 dimensi digital).

Untuk membedakannya, mari kita bahas apa perbedaan ketiga teater 3D yang kami sebutkan di atas serta positif dan negatifnya dari masing-masing teater.

IMAX 3D

IMAX merupakan singkatan dari Image Maximum, merupakan teater komersial pertama dengan layar terbesar dari bioskop kebanyakan. Di Indonesia, teater IMAX menggunakan layar berukuran 20 x 11 meter. IMAX 3D menggunakan teknologi 3D polarized (teknologi visualisasi dengan gelombang elektromagnetik dan cahaya melalui dua proyeksi yang berbeda). Untuk kacamata 3D, IMAX 3D menggunakan teknologi linear polarized(menggunakan proyeksi gelombang yang membuat satu mata melihat satu gambar). Sehingga saat menggunakan kacamata 3D tersebut, kedua proyeksi yang ditampilkan akan menjadi lebih nyata dan seakan-akan keluar dari layar proyeksi di bioskop. Dengan layar yang besar dengan jarak lebih dekat, film 3D akan terlihat sangat hidup.

Positif: Film sangat hidup, layar besar, lebih dekat dan merasakan sensasi menonton yang berbeda dibanding dengan bioskop konvensional.

Negatif: Mata cepat lelah, akan lebih mudah blur apabila sudut kemiringan kepala tidak horizontal.

Pengguna: Teater IMAX - Cinema XXI Gandaria City, Jakarta

RealD 3D

RealD 3D merupakan teater yang dibuat dengan menggunakan layar berwarna perak (silver screen) dan stereoskopik dan kacamata 3D yang digunakan menggunakan circular polarized (proyeksi gelombang yang berputar) sehingga memungkinkan kepala kita bergerak bebas saat menyaksikan film dalam format 3D. Perbedaan dengan IMAX 3D, teknologi RealD 3D lebih melihat gambar tersebut ke dalam layar, bukan seolah-olah muncul di depan layar.

Positif: Kepala lebih bebas bergerak, mata tidak cepat lelah, kacamata lebih murah.

Negatif: Biaya investasi tinggi.

Pengguna: blitzmegaplex

Dolby 3D

Dolby 3D merupakan teknologi terbaru untuk integrasi film berformat 3D. Menonton film dengan teknologi Dolby 3D hampir mirip dengan teknologi RealD 3D. Bedanya adalah teknologi Dolby 3D menggunakan polarisasi 3 warna yang terlihat dari kacamatanya (merah, hijau, hitam) yang menggunakan lensa khusus sehingga harganya lebih mahal dari kacamata 3D yang digunakan di bioskop RealD 3D. Selain itu, Dolby 3D tidak perlu menggunakan layar khusus untuk memproyeksikan gambar dalam film, sehingga investasinya lebih murah dibanding bioskop RealD 3D.

Positif: Investasi lebih murah (karena menggunakan layar bioskop biasa), lebih tajam karena menggunakan lensa khusus.

Negatif: Kacamatanya lebih berat karena dipasang chip anti-pencurian karena harganya mahal.

Pengguna: Cinema XXI

Sebagai informasi tambahan, ketiga kacamata tersebut tidak bisa ditukar untuk menonton film yang bukan ditujukan untuk bioskop yang menggunakan teknologi tersebut.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Blog Archive